Kumpulan Puisi Islami Lengkap Terbaru

Puisi Islami – Assalamualikum sobat masmufid, gimana kabar kalian? Semoga tetap dalam lindungan Allah dan diberikan kesehatan, kemudahan serta kelancaran dan kebahagian dunia maupun Akhirat. Aamiin.

Pada pertemuan kali ini Admin akan membahas seputar dunia puisi Islami. Kali ini ada kumpulan kumpulan puisi islami yang dapat menyentuh hati, semoga bisa mengingatkan kita akan kebesaran Allah. Supaya kita selalu ingat kepada Alloh, senantiasa mengingatnya dan selalu menyebut nyebut namanya. Melalui puisi puisi ini semoga bermanfaat bagi kita semua.

Puisi islami hampir sama seperti puisi pada umumnya, yang membedakannya hanya pada temanya. Puisi islami lebih fokus pada hal yang berbau keagamaan islam. Sehingga sangat cocok untuk kamu yang suka membuat puisi penenang hati bertema islami.

Puisi Islami

Puisi Islami
Masmufid.com

Puisi memiliki kata kata yang indah dipadukan dengan nuansa islam yang menyejukkan hati akan membuat siapa saja tenang saat membaca puisi ini. Tak lepas dari ketenangan dan pendekatan diri kepada Allah yang maha Kuasa Esa. Selain itu puisi islami juga dapat menggambarkan keadaan umum disekitar kita dengan sudut pandang islamiah seperti penggambaran pelepasan raga lewat puisi yang akan mengingatkan kita tentang kematian dll.

Puisi Islami adalah mengagumi cinta-cinta yang tersemat sebagai karunia akan kebesaran Allah S.W.T, salah satu bukti luar biasa dari Al-Jamil Sang Maha Bagus Indah. Umat islam sungguh beruntung, karna tidak semua orang diberikan hidayah.

Nah berikut dibawah ini adalah beberapa kumpulan contoh puisi islami yang menyentuh hati. Yang mengingatkan kita kepada sang Maha Pencipta.

Puisi Islami Palestina

Puisi Islami Palestina
Masmufid.com

Nasibmu malang

Malammu tak tenang

Nyawamu terancam melayang

Telan pahit kehidupan

Lelah akan momok tembakan

Seakan kebal dengan tuntutan pengorbanan

Aku bangsamu

Beda nasib, beda tempat

Bersama kekurangan yang menghambat

Nyaliku ingin pula menahan ledakanmu

Nyawaku tak sabar mati sahit bersamamu

Namun sa’at ini hanya do’a yang temani jihatmu

Palestina, islam terancam

Indonesia, islam berang

Yahudi harus di musnahkan

Pantun Islami Ramadhan

Pantun Islami Ramadhan
Masmufid.com

Kepada hati aku mengais Isak yang tak kunjung habis Masih pada rasa bahagianya Tangisku tak berarti luka Aku bergembira menyambutnya Hati yang luluh lewat lantunan ayat suci-Nya Bergema

Luluh jiwa serta >>…

Pantun Islami Bisikan Ketulusan Hati

Pantun Islami Bisikan Ketulusan Hati
Masmufid.com

Ku sibak kan tirai dibalik jendela
Subuh ini..terdengar jelas
Gerimis berbisik
Hujan menyeru..

Ya insan…bangun lah..
Rabb mu memanggilmu
Maka datanglah kepada Rabb mu
di sana bersama yang lain.

Pantun Islami CINTA RASUL

Banyak dari mereka
Dengan sentuhan keimanan
Terungkap dari bibir mereka
     Terkagum
     Kaki membengkak
     Air suci bercucuran
     Semua itu terkalahkan
     Tanpa sedikit keinginan
     Balas kasih sayang
Kita patut
Membuka mulut manis
Bersenandung irama Rasulku
Itu tak cukup
Ah.... itu masih kecil
      Kuikuti ucapan santun
      Ketetepan tulus, budi sejati
      Itu juga masih kecil

Puisi Islami Untuk Ibu

Menagislah Bunda

Ibunda yang tercinta,
aku memang tak melihat,
hari di mana kau dilahirkan,
tetapi aku yakin,
hari itu pastilah hari yang indah,
langit memerah jambu,
awan berdesakan hendak turun,
mentari mengerlingkan mata,
sorepun tak ingin
beranjak menjadi malam,
karena gembiranya dunia,
menyambut kehadiran wanita
mulia.

Bunda,
aku memang tak melihat,
hari di mana aku dilahirkan,
hari yang kau senyumi,
hari yang kutangisi,
hari yang tak pernah kunanti,
karena ketakutanku yang amat sangat,
tentang sebuah balas budi,
dan janji-janji bakti,
yang tak mungkin kupenuhi,
untuk mewujudkan harapanmu.

Pantun Islami Surga Di Telapak Kaki Ibu

Sangat mulia
Meraka merawat menghidupimu
Membesarkan
Engkau cuma mau
Air manis pengikat hati
     Sungguh berat beban itu
     Sungguh mulia kalau engkau muliakan
     Sungguh hina kalu engkau durhaka
Sungguh pantas penghargaan sejati
Dari sang maha suci
Surga mengalir
Dari sela kali Ibu yang suci

Pantun Islami Thank You Allah

Oleh Nurul Rizki Rahmania

 

Ya Allah . . ,

Atas segala nikmatmu,aku bersyukur kepada Mu . . .

Atas segala rahmatmu,aku berlindung kepada Mu . . .

Kau ajarkan aku tuk bersabar,atas musibah yang menimpa . . .

Ajarkan aku tuk slalu bersyukur atas apa yang ada . . ,

Tanpa merasa kekurangan suatu apapun . . .

 

Ya Allah . . ,

Kau berikan nikmat hidup ini kepada kami . . .

Begitu banyaknya nikmat yang Kau berikan . . ,

Sehingga,kami tak mampu menghitungnya . . .

Dan kami mendapatkan rahmat dan karunia

Yang tak terhingga yang telah Kau berikan kepada kami . . .

 

Ya Allah . . ,

Dengan otak,kami bisa berfikir

Dengan mata,kami melihat indahnya dunia . . .

Dengan hidung,kami menghirup udara segar . . .

Dengan mulut,aku bisa berbicara saat ini . . .

Dengan telinga,kami mendengar suara nan merdu . . .

Dengan tangan,kami melakukan banyak hal . . .

Dengan kaki,kami berjalan dan melangkah . . .

 

Ya Allah . . ,

Sungguh berlipat ganda nikmat yang telah kau berikan pada kami

Terutama,nikmat terbesar yang sejak dahulu ada

Yaitu nikmat Iman dan Islam

Yang dimiliki kaum muslim dan muslimat

Thank You, Allah . . .

 

Perjuangan Dakwah

Oleh Muhammad Nurdin

 

Saat ku tersendat di jalan dakwah

Terasa berat mengemban amanah

Serasa pulang dari medan mu’tah

Yang berjuang sampai berdarah – darah

Kurenungi dengan akal sehatku

Inikah jalan yang mereka rindu

Yang Rasulullah bilang mereka sahabatku

Ku meratap luasnya langit

Berharap keluar dari dunia yang sempit

Dari dunia yang fana

Yang selalu tertimpa bencana

Mungkin inilah jalan yang harus kutempuh

Sebuah metafora jalan dakwah

Ku harus terus melakukannya tanpa keluh

Sampai ku berpijak di pelataran jannah

Sebelum Nyawa Terlepas Raga

Oleh Hartono Jhon Witir

Ketika tahta menguasai jiwa

Ketika mimpi tak beralas hati nurani

Tak peduli apa kata mereka

Bahkan Tuhan pun dianggap tiada

Saat logika berpikir nafas tak berakhir

Saat jiwa merasa menang tak kan ada lawan

Tak ada rasa takut akan hari kemudian

Karna rasa itu tlah tertutup bisikan syetan

Sadarlah wahai jiwa yang zolim

Kemenangan yang kau rasa sebenarnya adalah kekalahan

Surga yang kau rasa di dunia, sesungguhnya jalanmu ke neraka

Segeralah bersujud mohon ampunaNya

Sebelum nyawa terlepas dari raga

Tidak kah cukup bagimu tertulis berita

Kematian Fir’aun yang melegenda

 

Wanita Shaleha

Oleh Andi Darfawati dan Andi Umrah

 

Senyumnya..

Bagaikan tanda kelembutan tutur katanya

Dihiasi dengan wajah yang berseri

Bagaikan buktu ketaatan ibadahnya

Rambut yang terbalut indah oleh hijabny

Tangan yang cantik karena pacarnya

Berjalan dengan tertunduk….

Bagaikan wanita yang menjaga martabatnya

Kitab….

Tergenggam erat di tangannya

Bukti wanita cerdas

Yaang mampu memilih keputusan

Dengan baik di sertai senyum

Indah…

Kata yang pantas untuknya

Bukti kebaikan pribadinya

Wanita yang baik akhlaknya

Kelembutan yang membuatnya mempunyai banyak teman

Akhlak yang membuatnya merasa tentram

Hijab yang membuatnya merasa terjaga

Agama yang membuatnya di cintai

Dialah wanita saleha

 

Tempat Yang Hanya Milik-Mu

Oleh Irfa Erfianah

 

Bukan kepalsuan yang ku mau

Bukan kesemuan yang ku butuhkan

Hanya sebuah tempat

Yang bisa terima hinanya aku

Ku temukan itu di Sisi-Mu

Terlihat dalam Agung NamaMu

Tempat terindah yang hanya Milik-Mu

Tempat terindah yang hanya di SisiMu

Tempat yang bisa terima kotornya aku

Yang beri bahagia dalam ketenangan

Sungguh kepalsuan tiada padanya

Kesemuan pun mustahil ada padanya

Wahai Dzat Penggenggam Jiwa

Jiwa-jiwa hidup dan jiwa-jiwa mati

MerinduMu dalam lembar penghambaan

Berharap diterima di tempat yang hanya MilikMu.

 

Khilaf

Fajris Zahrotun N

 

Tanpa kusadari,

Telah banyak hal tak bermanfaat telah kulakukan

Sungguh pedihnya hati ini,

Jika mengingat kekhilafan yang kulakukan

Wahai tuhan pemersatu alam

Berilah hati ini kekuatan ,

Berilah jiwa ini ketenangan

Jangan biarkan hati dan jiwa ini gelisah

Karna kekhilafan yang kulakukan

Tuhan pemelihara alam ,

Bimbinglah hati ini,

Untuk terus memperbaiki ,

Segala kekhilafan .

Tuhan pemberi kesejukan ,

Berikanlah segala keagunganmu ,

Berikanlah ampunanmu ya robb,

Kepada hambamu ini,

Hamba yang penuh khilaf

 

Debu Dunia

Pengarang: Abu Azkha

 

Begitu sulit hidupku tanpaMu.

Hari-hariku terasa limbung,

kuterbawa arus dunia,

debu-debunya mengotori hatiku,

segumpal darah yg makin jauh dariMu.

Tak lagi kusuarakan petunjukMu disetiap soreku,

tak lagi kubersujud disepertiga malamku,

Jarang lg kubersimpuh menangis dihadapanMu.

Ya Rabb,

hanya dg cahaya-Mu, hatiku bs hidup lg,

hingga dinding2-nya bs bersinar.

Tapi begitu berat,

bagai menggenggam bara,

namun bila kulepas bara ditanganku,

pasti ku hancur tanpaMu…

 

Penguasa Palsu

Pengarang: Desyema Depa

 

Lihatlah dunia kelabu ini

Pandanglah lukisan kisah hidup ini

Dengarlah jeritan hati kami

Yang merintih menahan diri

Sentuhlah kesusahan yang lama teralami

Membelenggu kepiluan tanpa terkasihani

Kami…

Rakyat kecil masih menanti

Sadarnya dirimu atas perbudakan teori

Omong kosong tanpa ada bukti

Berteriak sana sini

Lalu esok kau tinggal pergi

Dan lusa kau tak lagi perduli

Kapan kau tak tuli

Bisa dengar rintihan hati kami

Kapan kau tak buta hati

Bisa lihat duka seisi negri

Yaa Allah Yaa Illahi . . .

Tolong sadarkanlah segera sang penguasa kami…

Jangan biarkan terus berkorupsi

Jangan ijinkan terus berkolusi

Wahai rakyat sejati

Jangan hanya diam menahan diri

Menahan raga dan sukma yang tersakiti

Wahai sang penguasa tanah air, yang sejati

Jika kau benar punya hati

Berhentilah bersikap tak pasti

Semoga pikirannya belum mati

Tertindih keegoisan diri sendiri

Semoga suara jiwa kami tak terabaikan lagi

Semoga sang penguasa negri wujudkan mimpi pasti

Beri kebahagiaan seluruh rakyat disini

Bukanlah kepalsuan lagi..

Karna kami butuh bukti…

Bukan sekedar janji.

 

Sujud

Pengarang: Mawar Damayanti

 

Sujud padaMU

di penghujung waktu yang kian menghimpit

segala resah luruh bersama

dalam munajat panjang

Rabbi…

akankah hatiku kuat

saat langkah kian letih

dan garis waktu semakin dekat menghampiri

Wahai dzat yang Terkasih..

tak ada yang mampu kulakukan

saat jsad kian rapuh

dan waktu pun terhenti

 

Doa Sehelai Daun Kering

Pengarang: Emha Ainun Najib

 

Janganku suaraku, ya ‘Aziz

Sedangkan firmanMupun diabaikan

Jangankan ucapanku, ya Qawiy

Sedangkan ayatMupun disepelekan

Jangankan cintaku, ya Dzul Quwwah

Sedangkan kasih sayangMupun dibuang

Jangankan sapaanku, ya Matin

Sedangkan solusi tawaranMupun diremehkan

Betapa naifnya harapanku untuk diterima oleh mereka

Sedangkan jasa penciptaanMupun dihapus

Betapa lucunya dambaanku untuk didengarkan oleh mereka

Sedangkan kitabMu diingkari oleh seribu peradaban

Betapa tidak wajar aku merasa berhak untuk mereka hormati

Sedangkan rahman rahimMu diingat hanya sangat sesekali

Betapa tak masuk akal keinginanku untuk tak mereka sakiti

Sedangkan kekasihMu Muhammad dilempar batu

Sedangkan IbrahimMu dibakar

Sedangkan YunusMu dicampakkan ke laut

Sedangkan NuhMu dibiarkan kesepian

Akan tetapi wahai Qadir Muqtadir

Wahai Jabbar Mutakabbir

Engkau Maha Agung dan aku kerdil

Engkau Maha Dahsyat dan aku picisan

Engkau Maha Kuat dan aku lemah

Engkau Maha Kaya dan aku papa

Engkau Maha Suci dan aku kumuh

Engkau Maha Tinggi dan aku rendah serendah-rendahnya

Akan tetapi wahai Qahir wahai Qahhar

Rasul kekasihMu maíshum dan aku bergelimang hawaí

Nabi utusanmu terpelihara sedangkan aku terjerembab-jerembab

Wahai Mannan wahai Karim

Wahai Fattah wahai Halim

Aku setitik debu namun bersujud kepadaMu

Aku sehelai daun kering namun bertasbih kepadaMu

Aku budak yang kesepian namun yakin pada kasih sayang dan pembelaanMu

Tahajjud Cintaku

Pengarang: Emha Ainun Najib

 

Maha Agung Tuhan yang menciptakan hanya kebaikan

Mahaagung ia yang mustahil menganugerahkan keburukan

Apakah yang menyelubungi kehidupan ini selain cahaya

Kegelapan hanyalah ketika taburan cahaya takditerima

Kecuali kesucian tidaklah Tuhan berikan kepada kita

Kotoran adalah kesucian yang hakikatnya tak dipelihara

Katakan kepadaku adakah neraka itu kufur dan durhaka

Sedang bagi keadilan hukum ia menyediakan dirinya

Ke mana pun memandang yang tampak ialah kebenaran

Kebatilan hanyalah kebenaran yang tak diberi ruang

Mahaanggun Tuhan yang menciptakan hanya kebaikan

Suapi ia makanan agar tak lapar dan berwajah keburukan

Tuhan kekasihku tak mengajari apa pun kecuali cinta

Kebencian tak ada kecuali cinta kau lukai hatinya

Ketika Engkau Bersembahyang

Pengarang: Emha Ainun Najib

 

Ketika engkau bersembahyang

Oleh takbirmu pintu langit terkuakkan

Partikel udara dan ruang hampa bergetar

Bersama-sama mengucapkan allahu akbar

Bacaan Al-Fatihah dan surah

Membuat kegelapan terbuka matanya

Setiap doa dan pernyataan pasrah

Membentangkan jembatan cahaya

Tegak tubuh alifmu mengakar ke pusat bumi

Ruku’ lam badanmu memandangi asal-usul diri

Kemudian mim sujudmu menangis

Di dalam cinta Allah hati gerimis

Sujud adalah satu-satunya hakekat hidup

Karena perjalanan hanya untuk tua dan redup

Ilmu dan peradaban takkan sampai

Kepada asal mula setiap jiwa kembali

Maka sembahyang adalah kehidupan ini sendiri

Pergi sejauh-jauhnya agar sampai kembali

Badan di peras jiwa dipompa tak terkira-kira

Kalau diri pecah terbelah, sujud mengutuhkannya

Sembahyang di atas sajadah cahaya

Melangkah perlahan-lahan ke rumah rahasia

Rumah yang tak ada ruang tak ada waktunya

Yang tak bisa dikisahkan kepada siapapun

Oleh-olehmu dari sembahyang adalah sinar wajah

Pancaran yang tak terumuskan oleh ilmu fisika

Hatimu sabar mulia, kaki seteguh batu karang

Dadamu mencakrawala, seluas ‘arasy sembilan puluh sembilan

Sajak Embun

Pengarang: Ahmadun Yosi Herfanda

 

Hanya karena cinta embun menetes

dari ujung bulu matamu, membasahi

rumput dan daun-daun, lalu meresap

ke jantungku. cacing-cacing pun berzikir

padamu, mensyukuri kodratnya tiap waktu

siapa yang menolak bersujud padamu

yang tak bersyukur karena karuniamu?

barangkali hanya orang-orang congkak itu

orang-orang yang berjalan dengan kepala

mendongak ke langit sambil melirik

dengan cibiran harimau

hanya karena cinta hujan menetes

dari sudut pelupuk matamu, membasahi rambutku

menyusup ke pori-pori tubuh, syaraf dan nadi

menghijaukan kembali taman hatiku

burung-burungpun bernyanyi karenaku

berzikir dan bersujud padamu ya allah, ampuni adaku padamu!

 

Ayat-ayat Alam

Ahmadun Yosi Herfanda

 

berabad-abad wajah tuhan bertaburan

jadi ayat-ayat alam yang berserak pada batu-batu

tiap perciknya menjelma wajah yang berbeda

berabad-abad wajah tuhan bertaburan

dalam serpihan cinta sekaligus sengketa

berabad-abad pula adam gelisah

mencoba menyatukan wajah tuhan

dalam gambaran seutuhnya. namun

selalu sia-sia ia. sebab, tuhan lebih suka

hadir dalam keelokan yang beraneka

pada keelokan pohon dan keindahan batu

pada keperkasaan ombak dan kediaman gunung

pada wajah suci seorang bayi dan hangat matahari

dan pada wajah manis seorang istri

tuhan hadir dalam senyum abadi

berabad-abad wajah tuhan bertebaran

pada ayat-ayat alam yang selalu

menemukan tafsir sendiri

Surat Cinta Dari Sangkakala

Pengarang: Acep Syahril

 

Ya Allah

telah kami terima surat cintamu

tertanggal hari ini yang dikirim peniup

seruling sejati diantara kealfaan dan

keasyik masyukkan kami surat cinta yang

engkau tulis dengan tinta biru sebagai

tanda kasih dan maha sayangmu surat cinta

yang begitu panjang menegangkan yang engkau

tulis tak sampai dalam satu tarikan nafas

membuat kami terus menangis terisak tersedu

membaca gugusan kata-kata hancur berserak dengan

tubuh dan nyawa terlunta-lunta

Surat cinta yang bercerita tentang tanah darat

laut udara sebagai ungkapan rindumu yang membuat

kami malu kami tau inilah surat cintamu yang

telah engkau janjikan itu dan telah kami terima

saat mata hati dan perasaan kami menjauh fana

 

Ya Allah

inikah surat cintamu dengan segala

keputusan yang harus kami terima selain bencana

korupsi yang nyaris membuat kami hilang akal

dan putus asa surat cinta yang kertasnya

lembab di tangan kesedihan tak berkira dengan

torehan luka maha dalam

surat cinta yang bercerita tentang hujan dan panas

surat cinta yang bercerita tentang air berwajah

beringas dengan lidah api dari laut lepas surat

cinta yang bercerita tentang angkasa dan

burung-burung meranggas

surat cinta yang bercerita tentang pohon-pohon

dan akar yang dikelupas

surat cinta yang bercerita tentang tanah pasir

dan lendir panas

surat cinta yang bercerita tentang tanah

rumah dan nyawa yang hilang nafas

Ya Allah

inikah surat cintamu yang penuh cemburu itu

yang dikirim peniup seruling sejatimu

disaat kami lupa mengingat dan merayumu

surat cinta yang memang sepatutnya kami terima

sebagai bukti bahwa kau benar-benar maha

mencintai sementara kami berpaling dari kemaha

asih dan sayangmu

Ya Allah

maafkanlah kami yang telah berselingkuh dari

kemaha setiaanmu dan berpaling ke cinta yang

tak kau ridhoi dengan menabur fitnah hasut dan

saling ingin menguasai tanah sekerabat sedarah

seurat tanah yang kau ciptabentang tegakkan urat

yang kau sebarsuburkan dan darah yang kau

alirhidupkan telah kami

rusak dengan saling mencacah menumbuk

penuh takabur dengan kekuatan

kerakusan dan keserakahan

tapi kini apa yang kami cintai itu telah

engkau ratakan dengan tanah harta tahta

dan dunia berubah runta darah daging dan tulang

membusuk dimana-mana

Sekarang kami tak tau di mana ayah di mana

ibu di mana anak di mana adik di mana kakak

di mana ipar di mana keponakan di mana

saudara famili kerabat dan handai tauland

di mana di mana di mana yatim kan kami titipkan

Ya Allah

hari ini kami baru sadar akan jalan pulang

setelah membaca surat cintamu yang panjang

menegangkan surat cinta yang mengingatkan kami

untuk bertandang menemu cahya menemu gulita

menemu alfa menemu cinta

Surat cinta yang mengajarkan kami untuk

pulang ke bilik ke latifa ke bilik ke sadik

ke bilik baqa

ya Allah

ampunilah kami hamba-hambamu yang tak punya

malu ini ampunilah ampunilah ampunilah kami

ya Allah

 

Ya Allah

Januar Saulandri

 

Ya Allah…

Begitu banyak dosaku kepadamu

Dosaku kepada orangtuaku

Dosa-dosa yang membuatku tersiksa

Apakah dosa itu bisa diampuni???

Tapi aku tahu Engkau maha pengampun

Ya Allah…

Jangan ambil nyawaku dulu

Sebelum aku bisa berbuat baik

Kepada orangtuaku dan orang-orang disekitarku

Ya Allah…

Begitu banyak dosaku kepadamu

Karena aku sering tidak mengejakan perintahMU

Tapi aku akan memperbaikinya

Ya Allah bolehkah aku masuk surgaMU

Syukur Seorang Hamba

Safriella Madania

Alhamdulillah …

Aku ucapkan,

Atas segala karunia dan nikmat-Mu

Ya Allah …

Hanya dapat mengucap kata syukur

Dari mulut yang kau ciptakan

Dari hati yang dalam

Yang kau berikan

Hanya dapat berterima kasih

sebagai hamba-Mu

Yang penuh dosa

Ampunilah dosa hamba

Yang selalu berbuat dosa

Setiap detik

Dan setiap waktu

Berikanlah setitik kata syukur

Ya Allah ..

Jadikanlah hamba-Mu ini

Hamba yang selalu bersyukur

Atas segala

Ciptaan-Mu, Ya Allah

Kuatkan hamba

Dari segala cobaan

Yang engkau berikan

Kepada hamba

Yang lemah ini

Ya Allah ….

Cahaya Hati

Wahyu Ardiansyah

 

Ketika matahari mulai sembunyi

Adzan maghrib menutup hari

Mengakhiri aktifitas hari ini

Pergi shalat tuk tenangkan hati

Mengingat nikmat Allah hari ini

Sungguh banyak yang tlah Dia beri

Mungkin terkadang kita lupa

Segala cinta kasih dari-Nya

Cinta Allah mengalir dalam nadi

Nikmat-Nya terasa dalam hati

Mungkin kita sering lupa diri

Tak bersyukur atas nikmat hari ini

Mari kita berdoa kepada Allah

Bersyukur atas nikmat selama ini

Membuang semua kesombongan diri

Tuk syukuri nikmat dan karunia-Nya

Yang Tersimpan

Margana Hisworo

 

Terendam asa

Terkikis impian

Tercerai yang kumau,

Pantaskah??!

Ajari aku damai !

Berilah yang kuingin

Hanya memujaMU,Allah

Kukedipkan mata ini,

Berkali & bahkan tak terhitung

Bagaimana menempatkan??

Bersihkan hati,,,meratap,

Berlakukah jika kegundahan menerpa

Mendekat,hanya padaMU,Yaa RABB

Terbata hati ini menjemput,

Terkulai lelah saat berharap,

Terapi jika itu yang dimaui,

Sebisanya,mudahkan yang sulit,

Luruskan jika tidak benar hati,

Hati,,,’kan siapkan yang tersimpan.

 

Perjalanan Ke Langit

Kuntowijoyo

 

Bagi yang merindukan

Tuhan menyediakan

Kereta cahaya ke langit

Kata sudah membujuk

Bumi untuk menanti

Sudah disiapkan

Awan putih di bukit

Berikan tanda

Angin membawamu pergi

Dari pusat samudera

Tidak cepat atau lambat

Karena menit dan jam

Menggeletak di meja

Tangan gaib mengubah jarum-jarumnya

Berputar kembali ke-0

Waktu bagi salju

Membeku di rumputan

Selagi kaulakukan perjalanan.

Candu Rindu Kepada-Mu

Siti Nur Kholifah

 

Hati bergetar mendengar seruan keagungan-Mu

Kaki bersorak melangkah menuju hadapan-Mu

Menjamah air suci untuk membersihkan diri

Menuju ke persimpuhan nan suci

Seraya melantunkan bacaan-bacaan yang menganggungkan-Mu

Syukur tak hentinya menjalar sanubari

Hati bergejolak rasa rindu

Rasa rindu yang tak terbendung ingin segera menghadap-Mu

Rasa rindu seorang hamba yang haus akan rahmat-Mu

Apakah ini candu rindu kepada-Mu

Perasaan takut menyelimuti hati ini

Manakala tiada bertemu dengan-Mu

Seakan takut akan kehilangan-Mu

Hingga tak henti-hentinya ku bersimpuh di hadapan-Mu

Ya Robbi…Ya Rohman…

Jangan engkau hapuskan candu rindu ini

Candu rindu akan diri-Mu

Yang selalu menyelimuti hatiku

Doa Rinai Hujan

Ahmadun Yosi Herfanda

 

Rintik hujan itulah

yang senantiasa menyampaikan

kasihmu padaku, dan ika-ikan

selalu mendoakan keselamatanku

jika kau tanya makna goyangku

goyangku zikir tersempurna

di antara para kekasih jiwa

angin mengusap bening air telaga

mengazaniku sujud ke pangkuannya

burung-burung itulah

yang selalu menyampaikan

salamku padamu, ketika angin senja

mengusap suntuk zikirku

jika kau tanya agamaku

agamaku agama keselamatan

jika kau tanya makna imanku

imanku iman kepasrahan

hidupku mengakar di jantung tuhan

sukma menyala menyibak kegelapan

pandanglah putik bungaku

nur muhammad mekar sepenuh jiwa

pandanglah daun-daunku

jari-jari tahiyat terucap

tiap akhir persembahan

zikirku zikir kemanunggalan

diri lebur ke dalam tuhan

Zikir

Acep Zamzam Noor

 

Aku mengapung

Ringan

Meninggi padamu. Bagai kapas menari-nari

Dalam angin

Jumpalitan bagai ikan

Bagai lidah api

Bau busuk mulutku, Anne

Seratus tahun memanggi-manggil

Namamu

Inilah zikirku:

Lelehan aspal kealpanaanku, cairan timah

Kekeliruanku, gemuruh mesin keliaranku

Tumpukan sampah keterpurukanku

Selokan mampat kesia-siaanku

Aku tak tidur padahal ngantuk, tak makan

Padahal lapar, tak minum padahal haus

Tak menangis padahal sedih, tak berobat

Padahal luka, tak bunuh diri

Padahal patah hati

Anne! Anne! Anne!

 

Zikirku seribu sepi menombakmu

Menembus lapisan langit keheninganmu, mengerat

Gumpalan kabut rahasiamu, mengiris pusaran angin

Kesadaranmu, menghanguskan jarak

Ruang dan waktu

Aku mencair

Bagai air

Mengalir padamu. Bagai hujan

Tumpah ke bumi

Menggelinding bagai batu

Bagai hantu

Anne! Anne! Anne!

 

Inilah rentetan tembakan kerinduanku, lemparan

Granat ketakutanku, dentuman meriam kemabukanku

Luapan minyak kegairahanku, kobaran tungku kecintaanku

Semburan asap kepunahanku

Aku tak mengemis padahal miskin, tak merampok

Padahal banyak utang, tak mencuri padahal terdesak

Tak menipu padahal ada kesempatan, tak menuntut

Padahal punya hak, tak meminta

Padahal putus asa

Anne! Anne! Anne!

 

Zikirku seribu sunyi mengejarmu

Menggedor barikade pertahananmu, menerobos

Dinding persembunyianmu, mengobrak-abrik ruang

Semadimu, menghancurkan singgasana

Kekhusyukanmu

Bau busuk mulutku, Anne

Seratus tahun memanggil-manggil

Namamu

Ku Sebut Nama-Mu

Tria Novianty

Di Dalam Do’Aku Masih Menyebut Nama-Mu..

Sekalipun Lemah Ku Masih Mengingat-Mu..

Tak Pernah Sedikitpun Aku Melupakan-Mu..

Hanya Engkau Tuhanku Allahu Rabbi

Dalam Segala Hal Yang Aku Lakukan..

Slalu Ku Lafadzkan Nama-Mu..

Ku Baurkan Hidupku Di Jalan-Mu..

Semata Aku Berharap Slalu Mendapat Ridho-Mu..

Tuhan..

Aku Hanya Hamba-Mu Yang Lemah..

Tuntun Aku Dijalan-Mu..

Dan Jadikanlah Aku Dan Penghunimu Kelak Serta Orang-Orang Disekitarku Menjadi Penghuni Surga-Mu..

Amiin..

Ramadhan

Ely K

Tak terasa hari masih menjelang

Dan menyisakan semangat juang

Tuk melewati masa panjang

Yang bersemayam tak kan pernah lekang

Ramadhan telah datang

Menghantarkan pesona gemilang

Meraih selongsong harapan

Laksana gemerlapnya bintang-bintang

Marhaban Ya Ramadhan

Telah sampaikan pada sucinya bulan

Dimana segala amal dilipat gandakan

Dan Asma-Mu dikumandangkan

 

Menjelang Subuh

Zidny Ilma, Purwakarta, 2012

 

menjelang subuh

fajar kidzib menggurat alif di kening langit

kemudian shidik, kuas cahayanya melukis wajah seorang sumringah

di sepanjang sisian jalan penghujung malam.

menjelang subuh

halimun bersimpuh embun

jatuh terpekur menangkup wujud kamilun

dari tetes bening yang bergulir di atas daun

menyiwak pagi, menuntun hati menyusuri ranah hampar sajadah.

hawa dingin menggigit, menyua geletar syukur di kaki-kaki langit

di antara pesona yang menyemburat sahaja.

pagi meluruh, mendekap subuh

kumandang azan bersahutan memetik sinar bulan

kemudian linang

menyinggasana di ceruk-ceruk sukma

di liuk mata para pengais doa.

Alif dan Ummi

Nurul Farida Wajdi

 

Alif dan Ummi

Sesosok tegak menjulang

Bak kokohnya sesosok tiang

Kau alif tegap tiada menyimpang

Terhadap yang lain kaulah penopang

Alif kau terangkai dalam isim alam

Melafal ummi dengan dalam

Dengan tasydidmu teguh menghunjam

dengan tegakmu ummi kasihmu dalam

bak alif

ummi yang selalu menopang

dia yang teguh kukuh tiada berkeluh

tak jarang ummi bermandi peluh

alif yang tegak menjulang

dan ummi yang tiada patah arang berjuang

mendidik anak tersayang

madrasatul ula terindah kami sedari ditimang

Bedug Maghrib

Maftuhatus Sa’diyah

 

bedug berdendang

adzan perkasa berkumandang

Maghrib bertandang

mulai takbir, sembayang

tinggalkan bebayang duniawi membayang

: sandang, papan, pangan

sujud syahdu, rinai mata limburi sajadah

terbangun, terbatabata dalam kekata

akui diri : hina, nista, nestapa

tertunduk malu, wajah penuh noktah

menengadah, telapak tangan tadahi rahmatMu

ribuan alpa kitari minda

hitam membercak,  jelaga silam nodai hati

Robbi, hapuskanlah bekas tinta nian pekat

: dengan maghfiroh di MaghribMu, ini

Rahmat Subuh

Surabaya, 12 Mei 2013

 

hujan menyeka wajah subuh

alunan rinainya iringi kumandang azan syahdu

aroma tanah tentramkan jiwa lagi lena

jelangak taris nafas: hirup udara nian segar

puspa kenanga berkidung masnawi

reranting lekaplekup: bertabuh

batang pepohon menyaksi dengan langgam jumawa

gugur dedaunan oleh tiupan sang bayu

menyemai pusara laskar nirmala

hujanMu: rahmatMu

diam termangu dalam sahaja

Kiamat

Surabaya, 09 Juni 2013

 

tika kiamat tiba,

gunung-gunung berterbangan

layaknya debu-debu tersapu angin

gedung-gedung semula pongah

hancur luruh berantakan

bumi bergoyang, gugusan bintang beradu tinju

tiada tetumbuhan pun hayawaniah berdiri: satupun, tak

hanya, manusia-manusia berserakan di hamparan mahsyar

telanjang: tak berpakaian, walau sehelai benang

tak pedulikan sanak-kawan: nafsi-nafsi

mentari bakar ubun-ubun

panas membara

kecuali umat berjubah sholehat

lafazkan sholawat, rindukan syafaat

harapkan selamat: jalan akhirat

Mungkin cukup sekian dari Admin mengenai Puisi Islami, semoga bermanfaat. Jangan lupa baca juga puisi Bali Anyar, pantun Jawa..

Tinggalkan komentar